Selamat Datang Di Situs Jombang Motor Club

Moto-X, Super-X & Adventure Off Road

9.4.10

Tips Mengatasi Motor Mogok Di Hutan


Untuk mengatasi masalah sepeda motor selama adventure di hutan, ada beberapa tips sederhana yang bisa diterapkan. Pertama, persiapkan cairan penambal ban dan pompa dalam tabung. Itu penting bila ban bocor dan jauh dari tempat tambal ban, menambal ban bisa dilakukan sendiri oleh pemilik kendaraan.

caranya, masukkan selang yang sudah tersedia dengan adaptor ke pentil motor. Kemudian tekan tombol di tabung agar cairan penambal dan angin mengisi ban yang bocor. Setelah cairan/angin masuk ke ban, putar roda dengan tangan pada kondisi motor standar berdiri. Itu untuk memastikan cairan penambal menutup lubang yang bocor.

Sebelum berangkat adventure, perhatikan tekanan angin ban. Tentukan tekanan ideal agar sepeda motor berjalan nyaman, yaitu sekitar 15-20 psi. Kurang dari angka tadi, selain bensin menjadi boros juga ban menjadi panas, apalagi dipergunakan dalam kecepatan tinggi.

Hal penting lainnya, yaitu periksa kondisi rantai. Bila ketegangan rantai sudah tidak bisa disetel lagi, itu pertanda harus diganti dengan yang baru.

Bila sepeda motor susah di-starter dan klakson lemah, kemungkinan besar ada gangguan pada aki. Karena itu, aki harus segera di-charge, atau dalam emergency bisa menambahkan air aki khusus jenis supercharge bagi aki yang "lemah". Ini bisa membantu meningkatkan kapasitas aki pada kondisi darurat. Kalau kondisi aki kurang baik sehingga starter listrik tidak jalan, gunakan starter kaki ataupun didorong dengan memasukkan ke gigi.

Jika di starter sulit dan api ke busi diperiksa kondisinya bagus, bukalah busi. Jika businya basah, bersihkan dan keringkan. Kemudian pastikan kerenggangan busi antara 0,6 - 0,8 mm (bergantung pada jenis motornya).

Khusus untuk sepeda motor yang mogok, ada beberapa komponen yang perlu diperiksa. Pertama cek sekring, kemudian kondisi busi apakah ada percikan apinya atau tidak. Bila tidak ada api, mungkin busi mati atau sistem listrik, CDI terganggu. Kalau CDI rusak, ganti dengan yang baru..
...Selanjutnya klik disini

8.4.10

Tehnik Dasar Mengendarai Motor Untuk Adventure


erwin pribadi

1. Apa yang harus dibawa dan digunakan.
Adventure Off road identik dengan lintasan berat, semak belukar, sungai, jurang, gunung-gunung dan berlumpur ria. Biker harus betul-betul menyikapinya dengan penuh persiapan agar perjalanannya tidak mematikan walau menyiksa.

Helm model cakil disarankan untuk digunakan, goggle akan membantu ketika melintasi semak-semak belukar dan lintasan berdebu, jersey tangan panjang, body protector, boot laras panjang dan celana panjang. Perlengkapan lain yg mutlak, toolkits, camel back berisi air mineral, makanan yg mempunyai kandungan karbohidrat suatu keharusan yg menyertai perjalanan.
2. Posisi Tubuh
Dalam kondisi normal riding sangat mempengaruhi keseimbangan-kenyamanan-keluwesan dan kesehatan. Keseimbangan selain dipengaruhi oleh faktor kecepatan dan lintasan juga di pengaruhi oleh faktor penempatan tubuh :
a.Genggaman telapak tangan,
Mulai dari genggaman jari-jari tangan, sebagaimana yang saya peroleh pada suatu kesempatan training, bahwa handle bar harus dijepit dengan power fingers (kelingking, jari manis dan di locked dengan ibu jari) dengan cara demikian otot-otot triceps akan bekerja. Sedangkan jari tengah dan jari telunjuk (yang disebut fine tuning fingers) dipergunakan untuk tuas rem dan tuas kopling
b.Bobot tubuh
Untuk mendapatkan konsentrasi, kenyamanan merupakan faktor kuncinya. Sedangkan kenyamanan sangat dipengaruhi oleh ergonomic dari penempatan tubuh pada kendaraan. Ketika duduk umumnya bobot tubuh kita dari pinggul ke atas akan bertumpu pada tulang belakang (spine) posisi ini selain membahayakan kesehatan juga cepat membuat letih tubuh dari sisi tekhnik ketika si biker duduk dalam normal riding dan tiba-tiba roda depan melintasi batu atau memasuki lubang kestabilan si biker akan terganggu dan memungkinkan si biker jatuh.

Petunjuk yang benar adalah menempatkan bobot tubuh terbagi pada kedua tangan, dengan menempatkan badan sedikit membungkuk ke depan dengan kedua tangan sedikit menekuk (Gaya sombong). Kepala tegak dengan pandangan mata jauh 25 – 35 meter kedepan, kedua kaki selalu menjepit tangki dengan rapat.
3.Menikung
Keberhasilan biker menikung pada lintasan buruk, sempit ataupun licin sangat dipengaruhi kombinasi: pandangan mata-posisi tangan-posisi badan dan putaran mesin yang harus selalu selaras. Usahakan pandangan mata tidak tertuju kebawah dekat dengan roda depan akan tetapi mengarah jauh kesudut keluar tikungan jika lintasan menikung tsb.tidak terdapat blind spot(BS), seandainya terdapat BS maka arahkan mata ke titik apex (Titik mati) dari tikungan tsb. Kecepatan dijaga konstan (balance throttle), tidak ada akselerasi sampai ke titik apex, setelah motor kembali pada posisi normal ente boleh tambah akselerasi secara bertahap.

Jangan membiarkan bobot kendaraan + tubuh bertumpu pada roda belakang, saran saya posisikan “combined weight distribution” pada pusat berat kendaraan (foot peg) dengan cara menekan (Push) handle bar yang ada disebelah arah tikungan dan julurkan kaki yg berada didalam tikungan ke depan, kemudian menekankan kaki (Lean) yg berada pada bagian luar tikungang ke tangki sehingga telapak kaki terasa mantap menginjak foot peg, selanjutnya ikuti dengan menjaga putaran mesin (Roll), semakin tegak sepeda motor kecepatan dapat ditambah.

4.Lintasan Berbatu
Lintasan ini jika panjang akan sangat melelahkan, berbahaya dan cukup menantang.

Lintasan berbatu padat berbeda dengan batu lepas, lintasan batu lepas memerlukan konsentrasi yang tinggi untuk melibasinya. Kedua tangan harus dapat menjadi absorber vibrasi bagi tubuh untuk itu kedua tangan harus dibuat menekuk, berat kendaraan harus ditumpukan ke roda belakang semenatara keseimbangan harus dijaga oleh si biker.

Apa yang saya lakukan selama ini, saya usahakan berdiri ketimbang duduk dengan demikian bobot tubuh jadi menyatu pada pusat kendaraan (High Weight Center) sambil menjaga putaran mesin jari-jari fine tuning fingers saya menempel pada kopling berjaga-jaga ketika putaran mesin harus turun mendadak. Dengan berdiri dan pandangan ke depan saya lebih dapat mengontrol keseimbangan kendaraan ketimbang posisi duduk.

5.Lintasan Licin (Padat)
Licin dan padat?? Ini boleh suatu handicap yang paling ditakuti oleh kalangan biker, apa lagi permukaan nya banyak alur-alur air seakan kaca yang dilumuri olie. Saya tidak perlu malu turun dari kendaraan menuntun untuk melintasinya, beberapa biker yg sudah berpengalaman dengan sepeda motor biasa (dual purpose) yg mempunyai seat height rendah mereka tetap duduk di sepeda motornya menjalankan dengan menggunakan putaran mesin rendah.

Pada saat tertentu roda depan bisa saja mengalami understeer gara-gara rem depan yg tajam begitu juga roda belakang mengalami oversteer akibat engine brake atau terlalu dalam menginjak pedal rem, jika ini terjadi umumnya biker akan jatuh kalau situasi nya demikian saya langsung menekan tuas kopling sehingga roda belakang akan mengalami freewheel.

6.SingleTrack
Tidak dipungkiri kadang kalaa single track harus dilewati dimana satu sisi nya tebing dan dilain sisinya jurang. Pada suatu kesempatan dalam perjalanan dari Batu (Jatim) menuju Bromo, ada satu biker berusia +40 th sampai harus menangis dan kencing di celana ketika dia terpaksa harus melewati titian surga ini, mau kembali tidak memungkinkan karena lebar track yg sempit, jalan terus mengerikan dengan alasan phobia ketinggian.

Dengan meninggalkan sepeda motornya si biker terpaksa harus dituntun oleh rekan-rekannya. Ada beberapa cara yg biasa saya lakukan dalam menyikapi kondisi ini, pertama mengarahkan roda depan ke tebing beberapa kali dengan posisi badan berada disisi tebing sampai arah roda kembali kearah balik. Beberapa biker dunia menyikapi dengan cara berbeda, berhenti kemudian mengangkat bagian depan kendaraan dengan putaran menghentak pada saat roda depan sudah mulai mendongak segera kaki kiri turun, kaki kanan tetap berada di foot peg kemudian ketika motor nyaris dalam posisi vertical dia memutarkan arah muka 180’. Apa yg dilakukan terakhir ini tentunya memerlukan latihan sebelumnya, salah-salah motor bisa nyebur ke jurang.

7.Menanjak dengan ketinggian yg curam
Sering kita jumpai biker yg cukup kewalahan melibas lintasan menanjak curam, motor mengalami flip back si biker terjungkal dan berguling-guling kebawah. Kejadian ini selain disebabkan oleh beberapa faktor, juga disebabkan oleh body shifting dan pandangan mata yang salah.

Banyak orang tidak paham pandangan mata sangat besar mempengaruhi ke stabilan. Posisi yang baik adalah berdiri dengan menempatkan badan cenderung kedepan, jika roda depan berada segaris dengan dagu, mata harus mengarah horizontal tidak ke ujung tanjakan, melihat ke ujung tanjakan pada posisi ini dapat menyebakan sibiker kehilangan keseimbangan dan membuat garis centre gravity berpindah.

8.Menurun
Ini berbeda ketika anda harus menurun, posisi badan kebalikan dari posisi menanjak. Tetapi pandangan harus diarahkan ke depan bukan ke bawah, apa yg saya katakan ini berkaitan dengan keseimbangan. Selanjutnya biker harus menjaga putaran mesin tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah, putaran mesin yang tinggi pada kecepatan rendah lebih-lebih pada lintasan licin membuat roda belakang terkunci dan mengakibat si biker jatuh.

Sedangkan putaran mesin rendah umumnya akan yang seakan-akan freewheel membuat laju kendaran bergerak cepat dan ini juga membuat motor tidak terkendali.

Banyak biker melakukan dengan cara lain (khususnya motor-motor yg seat height nya rendah) mereka mematikan mesin dengan memasukan gigi, selanjutnya kedua kaki diturunkan, ketika roda motor diharapkan bergulir tuas kopling diremas, ketika mengharapkan laju roda lambat tuas kopling dilepas dengan halus sementara itu kedua kaki tetap menginjak permukaan dengan demikian kestabilan tetap terjaga.
.
...Selanjutnya klik disini

Tips Untuk Adventure Off Road Pemula


erwin pribadi
Tingginya peminat dan penggiat kegiatan moto adventure atau umum dikenal dengan trail adventure pada akhirnya membuat sebuah kesadaran untuk melakukan sebuah proses sosialisasi akan etika dalam melakukan kegiatan ini. Terlepas dari permasalahan pribadi, menolak atau mengiayakan, paling tidak beberapa hal dibawah ini dapat menjadi dasar dari pengembangan etika kegiatan motoadventure pada masa yang akan datang.

A. KENDARAAN
1. Gunakan kendaraan yang didesain sedemikian rupa sehingga mampu melalui rintangan yang ditemukan selama perjalanan.
2. Kendaraan dilengkapi dengan ban khusus untuk trek tanah
3. Kendaraan sebaiknya dilengkapi dengan lampu yang memadai
4. Kendaraan dilengkapi dengan alat penarik di bagian depan, yang biasanya terbuat dari webbing.

B. PAKAIAN
1. Gunakan pakaian yang mampu menyerap keringat, celana panjang serta serta kemeja panjang.
2. Gunakan pelindung, seperti:

i. Pelindung Siku (Elbow Protector)

ii. Pelindung Lutut (Knee Protector)

iii. Pelindung Dada (Chest Protector)

iv. Sarung Tangan

v. Helm

vi. Sepatu yang menutup mata kaki

C. PERALATAN

Peralatan dan sparepart kendaraan ditentukan dari kondisi kendaraan yang digunakan dan kondisi jalur yang akan dilalui. Adapun beberapa peralatan tersebut antara lain adalah:

1. Peralatan dan Sparepart untuk perbaikan kendaraan, minimal adalah:

i. Tang

ii. Obeng

iii. Kunci-kunci (8, 10, 12, 14)

iv. Kunci Inggris kecil

v. Busi

vi. Sambungan Rantai

vii. Kabel Gas dan kopling

viii. Selotip Listrik

2. Peralatan Pertolongan Pertama dan Rescue

i. Webbing

ii. Obat-obatan dan P3K

D. PERJALANAN
1. Lakukan perjalanan secara berkelompok
2. Perjalanan dilakukan setelah sebelumnya merencanakan rute yang akan ditempuh
3. Perjalanan dilakukan dengan mengikuti jalur yang sudah tersedia

E. SELAMA PERJALANAN
1. Jangan menjalankan kendaraan dengan kecepatan tinggi pada saat berada di kawasan perumahan/kampung,
2. Apabila memungkinkan, koordinasikan rute perjalanan dengan aparat atau penduduk desa setempat,
3. Pada medan-medan yang sulit, seperti:

i. Jalur licin (keramik) dan menanjak,

1. Kurangi tekanan angin ban untuk menambah luas bidang persentuhan ban dengan tanah

2. Gunakan ancang-ancang agar kendaraan tetap dapat bergerak maju,

3. Bantu pergerakan maju kendaraan dengan menggunakan kedua kaki.

4. Apabila sudah tidak memungkinkan, jangan dipaksa dengan menaikkan putaran mesin. Putaran mesin yang tinggi akan menyebabkan ban belakang berputar cepat dan pada akhirnya akan merusak jalur yang akan dilalui. Turunkan dari kendaraan. Dorong kendaraan sambil tetap menghidupkan mesin dan bantu dengan menggunakan putaran mesin yang rendah.

5. Apabila diperlukan, mintalah bantuan teman seperjalanan untuk menarik kendaraan dengan menggunakan webbing.

ii. Jalur licin (keramik) dan menurun,

1. Pada jalur yang curam gunakan gigi rendah dan matikan mesin.

2. Bantu keseimbangan dengan menurunkan kaki,

3. Jaga kecepatan kendaraan agar tidak terlalu cepat dan tetap seimbang,

4. Upayakan untuk tidak membuat jalur baru yang akan merusak lingkungan sekitarnya.

5. Apabila diperlukan, mintalah bantuan teman seperjalanan untuk menahan kendaraan dengan menggunakan webbing.

4. Usahakan untuk tidak menghalangi jalur yang akan dilalui dengan berhenti pada posisi yang aman yaitu pada jalur yang cukup lebar dan parkirkan kendaraan di sisi jalur.
. ...Selanjutnya klik disini

Pengikut